SUMEDANG - RG, bocah berusia 11 tahun, di Sumedang,
Jawa Barat, harus rela bekerja keras dengan berjualan gorengan untuk menghidupi
tiga anggota keluarganya yang mengalami kelumpuhan. RG bekerja keras banting tulang layaknya
orang dewasa. Usai pulang menuntut ilmu di SDN Padasuka 1, Desa Girimukti,
Kecamatan Sumedang, RG yang selalu mendapat ranking itu mesti berjalan kaki
sejauh 1 kilometer. Selanjutnya, RG harus mengurus bapaknya
Adeng dan dua kakaknya yaitu Holidin (24) dan Devi (21) yang mengalami
kelumpuhan sebelum mencari nafkah dengan berjualan gorengan keliling kampung. Bapak RG, Adeng, mengatakan, dirinya
sudah 17 tahun mengalami kelumpuhan. Sebelum lumpuh, Adeng sempat bekerja
menjadi juru taman hias rumah di Bandung. Namun saat itu, tiba-tiba dia merasa
pusing dan panas dingin, hingga kemudian menjadi lumpuh. Sementara RG mengungkapkan tak ada
pilihan lain berjualan gorengan yang didapat dari warung tetangganya itu.
Dengan berjualan, ia mendapat penghasilan Rp5 ribu sampai Rp7 ribu. Usai pulang berjualan, RG kembali
mengurus tiga anggota keluarganya yang mengalami kelumpuhan dengan telaten.
Sedangkan sang kakak Devi yang juga lumpuh berusaha memasak dengan kondisi
menggunakan penopang bambu.
RG juga mengungkapkan, ibundanya sudah
tiga tahun pergi meninggalkan keluarganya saat dalam kondisi prihatin untuk
bekerja di Bandung source
: http://news.okezone.com/read/2015/01/22/340/1095561/bocah-di-sumedang-hidupi-tiga-anggota-keluarga-yang-lumpuh